Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI GKR Ayu Koes Indriyah, di salah satu ruamah makan di Pati, Jateng |
patiheadline.com-Anggota Dewan Perwakilan
Daerah (DPD) RI GKR Ayu Koes Indriyah, menegaskan supaya menjaga dan
melestarikan kearifan lokal agar tidak tergerus dengan budaya asing.
Pernyataan tersebut
disampaikan olehnya usai melakukan sosialisasi 4 Pilar kebangsaan di Pati, Jawa
Tengah, Rabu (27-2-2019) malam.
Menurutnya, melestarikan
budaya lokal yang terbingkai dalam Bhineka Tunggal Ikha, merupakan kewajiban
seluruh elemen bangsa, karena, banyaknya budaya asing yang tidak terbendung
masuk ke Indonesia sangat berpengaruh terhadap kehidupan generasi muda sebagai
penerus bangsa.
“Betapa penting untuk
melestarikan budaya bangsa, yang menjadi karakter bangsa. Yaitu membangkitkan
kembali Bhineka Tunggal Ikha, banyaknya budaya, bahasa dan yang lain jangan
sampai tergerus dengan masuknya budaya asing,”ungkapnya.
Dihadapan ratusan massa
dalam pemaparanya Dia menegaskan, bahwa tidak hanya NKRI yang harga mati, menurutnya,
Bhineka Tunggal Ikha juga harga mati. Pasalnya, dengan menjaga Bhineka Tunggal
Ikha sama halnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa untuk itu, Dia juga
mengajak, untuk memberikan pembelajaran yang baik kepada generasi muda dalam
memaknai kebhinekaan.
“kita sebagai orang tua
harus mampu memberikan contoh yang baik dalam melakukan tutur maupun prilaku,
kita pahamkan makna kebhinekaan kepada anak-anak kita, beragam suku, budaya dan
bahasa adalah kekayaan bangsa yang harus dilestarikan,”lanjutnya.
Ayu juga berpesan, dalam
Pemilu nanti, dia berharap untuk memilih pemimpin yang yang terbaik, tidak
memandang suku, golongan dan budaya.
“Saya tidak ingin
berfikir pemimpin bangsa adalah milik orang Indonesia, bukan milik orang
tertentu, bukan juga milik orang partai, pemimpin adalah milik Indonesia,”pungkasnya.