Peziarah Tanpa Identitas Meninggal di Makam Mbah Batik Madrim

Peziarah Tanpa Identitas Meninggal di Makam Mbah Batik Madrim

Selasa, 20 Agustus 2019, Agustus 20, 2019
PROSEDUR : Personel kepolisian sektor Sukolilo melangsungkan olah tempat kejadian perkara (TKP).


SUKOLILO – Sesosok mayat tanpa identitas ditemukan warga di dekat Makam Mbah Bendo/Batik Madrim turut kompleks Masjid Jami Al Mukhlisin, Desa Kedungwinong, Kecamatan Sukolilo, Pati, Selasa (20/8).

Diketahui, mayat lelaki yang diperkirakan berusia 70 tahun itu saat ditemukan menggunakan sarung motif kotak-kotak warna coklat, rambut pendek beruban, tidak memakai alas kaki dan membawa tas berisi pakaian. Di dalam tas yang sama, juga ditemukan uang tunai sebesar Rp 937 ribu.

“Diperkirakan usianya 70 tahun, ciri-cirinya berjambang dan berjenggot, memakai baju lengan panjang warna hitam. Tidak ditemukan adanya kartu identitas diri.” papar Kapolres Pati, AKBP Jon Wesly Arianto melalui Kapolsek Sukolilo, AKP Supriyono, “Saat ini jenazah sudah berada di RSUD RAA Soewondo Pati. Bagi warga yang mengenali ciri-ciri tersebut, mohon untuk segera melaporkannya.”

Kali pertama, jasad kakek itu ditemukan oleh Purnomo (53) warga Dukuh Krajan selepas menunaikan ibadah salat Dzuhur di Masjid Jami. Jelasnya, “Sekitar pukul 12.00 WIB, saudara Purnomo melihat ada orang tergeletak di dekat makam Mbah Bendo Sentono dari balik jendela.”

Melihat hal tersebut, Purnomo dan Ansori (29) pun masuk ke dalam makam dan mengecek kondisi kakek yang tergeletak itu. Saat memeriksa, diketahui bahwa korban sudah tidak bernapas. Mereka pun segera melaporkan kejadian tersebut ke Pemdes Kedungwinong dan dilanjutkan ke Mapolsek Sukolilo.

“Mendapat informasi, kami segera menuju lokasi bersama tim medis Puskesmas Sukolilo II,” jelasnya.

Dari hasil pemeriksaan dr Wahid Abdulrahman terkuak, kakek yang memiliki panjang 155 sentimeter itu tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas penganiayaan. Dan diperkirakan korban meninggal dunia lebih dari 6 jam sebelum ditemukan warga.

“Warga sekitar sebelumnya melihat korban datang diantar tukang ojek dan sempat ikut salat Subuh berjamaah di Masjid. Memang makam Mbah Bendo Sentono ini biasa diziarahi warga dari berbagai daerah sekitar Kabupaten Pati,” sebutnya. [Fadil]

TerPopuler