BUKA : Ketua Bawaslu Pati Ahmadi (kiri) dan para pemateri dalam rapat kerja teknis evaluasi pelaksanaan pemilu. |
KOTA – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pati menggandeng
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pati, dalam kegiatan evaluasi terkait proses
pelaksanaan pemilu serentak 2019, Senin (20/50) pagi.
Digelar di salah satu hotel di wilayah Kota, Ketua
Bawaslu Pati, Ahmadi mengungkapkan, salah satu catatan yang paling adalah pada
masa kampanye.
Misalnya, meski dalam regulasi sudah jelas bahwa
kampanye tidak diperbolehkan membawa anak kecil, tetapi di lapangan banyak yang
membawa anak-anak di bawah umur.
"Faktanya, dalam kampanye kemarin banyak menyertakan
anak-anak kecil. Selain itu, konvoi juga tidak diperbolehkan, tetapi ternyata
masih banyak yang melakukan konvoi," terangnya.
Selain itu, soal yang dirasa perlu untuk dilakukan
evaluasi adalah keterbatasan pihak pengawas maupun penyelenggara. Mengingat
pemilu yang dilakukan secara serentak dengan jumlah surat suara yang banyak,
tentu akan merepotkan penyelenggara, terutama ditingkat bawah.
CERMATI : Peserta rapat teknis yang digelar di salah satu hotel di Kabupaten Pati. |
Terbukti, ada banyam petugas TPS yang sakit lantaran
kelelahan saat pemungutan suara berlangsung. Bahkan ada juga yang hingga
meninggal dunia dalam gelaran pemilu 2019 kemarin.
"Pelaksanaan pemilu serentak ini juga patut
kita evaluasi. Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, ternyata pemilu
serentak juga kurang evektif," katanya.
Sementara itu, Ketua PWI Pati, M Noor Efendi
mengatakan, meski secara pelaksanaan pemilu sudah dikatakan selesai. Tetapi
dampak yang dihasilkan masih menggaung hingga saat ini.
"Peranan media selama proses pemilu ini, secara
nasional kita melihat memang lebih mengerikan. Tetapi di tingkat lokal, peran
media justru cukup membantu para penyelenggara," tukasnya.
Biar bagaimanapun, imbuhnya, media dalam pemilu ini
harus bersikap independen, begitu juga dengan wartawannya. Tetapi proses
independensi selama ini sudah terjaga dengan baik.
"Harapan kami, kedepan ada sinergitas antara
penyelenggara pemilu dengan wartawan. Hal ini agar proses penyampaian informasi
bisa berlangsung secara intensif," sebutnya. (*)