Normalisasi Sungai Juwana Digenjot Pascalebaran

Normalisasi Sungai Juwana Digenjot Pascalebaran

Kamis, 16 Mei 2019, Mei 16, 2019
PARKIR : Kapal nelayan nampak berjajar di sepanjang alur Sungai Juwana.


KOTA – Normalisasi Sungai Juwana yang rencananya bakal diawali pada bulan Mei tahun ini, harus ditunda sementara. Pasalnya, menjelang Hari Raya Idul Fitri banyak kapal nelayan yang bersandar di alur sungai, tidak hanya itu tak lama lagi juga akan ada serangkaian tradisi di sana.

Diperkirakan, proses normalisasi sungai yang masuk di balai besar wilayah sungai (BBWS) Pemali Juwana ini, diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp 40 miliar. Dan dilakukan dari Jembatan Juwana ke hilir sepanjang lima kilometer.

Proses normalisasi ini juga nantinya akan turut dilangsungkan pelebaran sungai khususnya di daerah setelah permukiman warga, dengan lebar antara 100 – 120 meter. Hal itu disampaikan Kabid Sumberdaya Air pada Dinas Pekerjaan dan Penataan Ruang (DPUPR) Pati, Sumarto.

Di sini keterlibatan DPUPR, hanya sebatas pada proses sosialisasi. Nantinya kata dia, “Untuk tahapan sosialisasi itu sendiri akan kami mulai setelah lebaran itu pula. Kami akan mengundang para pemilik kapal maupun pemilik tambak dan sawah yang terkena dampak normalisasi.”

Penundaan normalisasi sungai mutlak dilakukan hingga pascalebaran, mengingat saat ini saat ini banyak kapal penangkap ikan yang bersandar menjelang lebaran. Selain itu, tidak akan lama bakal ada tradisi lomban dan kupatan sebagai kearifan lokal di sana seperti lomban dan kupatan.

“Memang tidak berjalan sesuai dengan rencana. Meskipun proses penandatangan surat perjanjian kerjanya (SPK) telah dilakukan sejak April lalu. Memang harus melihat situasi dan kondisi di lapangan,” terang Sumarto.

Penundaan proses normalisasi Sungai Juwana hingga pascalebaran turut diamini Sekretaris Daerah (Sekda) Pati, Haryono. Dia mengaku jika mendapatkan laporan penundaan pelaksanaan normalisasi hingga seusai lebaran.

“Penundaan tersebut harus dilakukan lantaran menjelang lebaran seperti ini, banyak kapal yang kembali sehingga memadati alur sungai Juwana. Sehingga jika dilakukan saat ini justru tidak maksimal,” paparnya.

TerPopuler