Pemkab Pati “Launching” Aplikasi Pelayanan

Pemkab Pati “Launching” Aplikasi Pelayanan

Rabu, 29 Mei 2019, Mei 29, 2019
SAH : Pemkab Pati saat meluncurkan sistem online model Daftar Siji Entuk Telu.


KOTA – Pemerintah Kabupaten Pati kembali meluncurkan aplikasi pelayanan. Kali ini aplikasi pelayanan itu menyasar pada layanan pencatatan kependudukan yang biasanya sangat ramai.

Aplikasi tersebut adalah pelayanan untuk mengurus akta kematian, kelahiran dan pengurusan KTP elektronik. Melalui aplikasi bernama sistem online model Daftar Siji Entuk Telu (Tarjilu Okke).

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Pati, Rubiyono menjelaskan, terobosannya tersebut melalui aplikasi itu dilakukan dalam rangka mendukung visi dan misi Bupati Haryanto dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat, melalui pelayanan yang mudah. Selain itu juga dalam kerangka mendukung program smart city di Kabupaten Pati.

”Selain aplikasi tersebut, kami juga meluncurkan tanda tangan elektronik (TTE). Sehingga nantinya dalam KK maupun KTP sudah terdapat barcode yang bisa mengidentifikasi data di dalamnya,” terangnya.

Jelas Rubiyono, “Dengan kehadiran sistem tersebut masyarakat tidak perlu jauh-jauh mendatangi antri di kantor Disdukcapil untuk proses pembuatan akta kelahiran, kematian dan KTP elektronik.”

“Masyarakat cukup datang ke Disdukcapil setelah selesai prosesnya dengan membawa persyaratan yang diperlukan saja,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Pati, Haryanto menegaskan, yang paling penting dari diluncurkannya aplikasi-aplikasi yang ada, termasuk aplikasi baru dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ini, orientasinya adalah untuk kemudahan pelayanan publik. Sesuai dengan semangat dan tujuan dari smart city.

”Semua ini dibuat, agar untuk memudahkan dalam pelayanan masyarakat. Misal semua aplikasi ini dapat terintegrasi tidak hanya digunakan oleh pengelola, namun juga bagi siapa saja yang ingin menggunakan,” bebernya.

Dia mengimbau agar ada pemantauan di semua aplikasi yang telah ada dan terintegrasi dengan Diskominfo, guna mendukung program smart city.

”Ini adalah tantangan untuk bisa mengintegrasikan aplikasi-aplikasi maupun program dari OPD tersebut. Bisa jadi semakin baik atau malah menjadi kesulitan saking banyaknya aplikasi yang ada di OPD saat ini,” tukasnya. (*)

TerPopuler