Produksi Perdana, Teater As STAIP Pukau Penonton

Produksi Perdana, Teater As STAIP Pukau Penonton

Jumat, 03 Mei 2019, Mei 03, 2019
PENTAS : Teater As STAIP saat membawakan nasokah Lorong yang merupakan Pentas Produksi Perdana.


Pati – Tak ada angin tak ada hujan, Gedung B lantai 2 Sekolah Tinggi Agama Islam Pati (STAIP) yang biasanya sepi kala malam menjelang, terdengar lirih erangan orang kesakitan.

Sementara di halaman lantai 1 nampak kendaraan bermotor berjajar rapi, dan terlihat gerombolan orang seolah diburu waktu, sesekali nampak dari mereka mengaktualisasikan eksistensinya dengan berswafoto di fotobooth.

Sekali lagi, mendengar erangan panjang, reporter media ini pun bergegas menuju lantai tertinggi di gedung itu. Ternyata, pekik kesakitan itu keluar dari sela-sela kerongkongan salah seorang aktor yang bernama Jembul.

Usut punya usut, Teater As STAIP sedang menggelar pentas produksi perdana dengan naskah “Lorong” karya Puthut Bukhorie dengan sutradara Beni Dewa. Kisahnya pun berkutat pada tragedi sosial yang acap kali menimpa kaum marginal, Kamis (2/5) malam.

Bermula dari munculnya persoalan salah satu warga perkampungan pemulung Desa Loh Ijo, bernama Jambul yang menderita sakit misterius. Warga lainnya pun dibuat panik akibatnya.

Mereka bahkan terlihat berdebat untuk mencari solusi. Rencana membawa ke dokter harus dihilangkan lantaran mereka tidak memiliki uang sepeser pun, sedangkan saat mau dibawa ke dukun mereka tampak ragu akan kesembuhan tetangganya itu.

Di tengah kemelut, muncul pria bernama Prantoro yang rupanya mampu menyembuhkan Jambul. Tak ayal hal tersebut membuat seluruh warga di kampung bergembira. Namun, siapa sangka itu semua rupanya hanyalah akal buluis Prantoro untuk niat jahatnya.

Penyakit yang menginfeksi Jambul, rupanya merupakan virus yang disebarkan oleh Prantoro. Dan dia pulalah yang memiliki obat penawarnya, sehingga dengan mudah menyebuhkan warga yang sakit itu.

Semua itu dilakukan Prantoro sebagai bagian politik “Balas Budi”. Dia ingin warga desa berhutang budi, sehingga mau menuruti perkataan Prantoro. Terlebih, Prantoro sendiri merupakan pesuruh dari investor dan ditugasi untuk membeli dan menggusur warga Desa Loh Ijo.

Untungnya, Selip, salah seorang warga mengetahui rencana itu. Warga berupaya melakukan pemberontakan. Namun sayang, perlawanan dari warga miskin itu rupanya dengan mudah dikalahkan oleh aparat keamanan. Bahkan perkampungan itu tetap saja digusur.

Mohammad Noor Fais, lurah Teater AS STAIP mengatakan, pentas tersebut menjadi pentas produksi perdana yang digelarnya. Dengan pentas tersebut diharapkan dapat menjadi tolak ukur setelah melalui proses latihan yang digelar sekitar empat bulan terakhir ini.

“Selain sebagai bentuk penguatan minat dan bakat, kami berharap ini mampu menjadi bekal bagi mahasiswa STAIP yang tergabung di Teater As. Karena dari proses teater sendiri membawa banyak manfaat selain dari sisi keseniannya,” paparnya. (*)

TerPopuler