BERPACU : Lomba perahu naga di alur Sungai Silugonggo Juwana. |
JUWANA – Jika biasanya sepanjang alur Sungai
Silugonggo riuh akan aktifitas nelayan dan berjajarnya kapal penangkap ikan
yang hendak mengarungi lautan. Namun, Minggu (9/6) ada yang berbeda, lantaran
sungai yang menjadi nadi masyarakat di sekitaran Kecamatan Juwana ini ramai
sorak-sorai warga.
Bukan tanpa alasan warga berbondong-bondong di
tepian sungai turut Desa Kedung Panjing, Kecamatan Juwana, Pati, berhasrat
untuk menyaksikan sengitnya para atlet berpacu dalam perlombaan perahu naga di
sana.
Tercatat ada sebanyak 12 tim atlet dayung berpacu
untuk menjadi yang terbaik dalam ajang tahunan ini. Meski ada beberapa kendala,
seperti hembusan angin yang tidak bersahabat, suara para penonton menjadi
genderang semengat para atlet untuk menjadi jawara lomba tersebut.
“Kali ini ada Ada 12 tim yang ikut, sembilan di
antaranya dari desa tetangga yakni Desa Pencikan, Mintomulyo (Mbagu), Ngantru,
Tluwah, Karangmangu dan Karangboyo,” terang Kepala Desa Kedung Pancing, Didik
Narwadi.
Kegiatan rutin tahunan ini memang dihelat di
sepanjang alur Sungai Silugonggo. Setiap tim yang berlaga wajib terdiri atas 10
pendayung, seorang penabuh drum dan juru mudi yang mengendalikan perahu naga.
“Kegiatan ini rutin setiap tahun sekali kami adakan
di acara sedekah laut. Tujuannya untuk memasyaratkan olahraga dayung dan
mencari bibit atlet yang ada di Pati khususnya,” jelasnya.
Meski berlangsung meriah, acara ini bukannya tanpa
kendala. Contohnya saja ada beberapa atlet yang telat datang ke lokasi, bahkan
tidak hadir saat pemanggilan yang berimbas disfikualisasi.
Kendala lainnya sebut Didik “Ada juga yang perahunya
mendadak membelok karena melawan arah angin yang kencang, sehingga juru mudi
tidak bisa mengendalikan.”
Animo masyarakat semakin membuncah tatkala di
sela-sela waktu istirahat, para pengunjung juga bisa turut merasakan asyiknya
berada di atas perahu naga. Ini menjadi salah satu daya tarik rangkaian acara
sedekah laut di Juwana.
Mata para warga yang sebelumnya terpana dengan
keindahan perahu naga dan pemandangan alam itu pun teralihkan, ketika pihak
penyelenggara mengumumkan para jawara lomba perahu naga ini.
“Juara pertama dari tim Desa Mintomulyo (Mbagu),
kedua Desa Ngantru I (Pule) dan terakhir KDCP I (Joyo Kemi),” sebutnya. (*)