SARAN : Perwakilan Mawapati mengutarakan unek-uneknya dalam giat yang digelar di ruang Pragola Pati. |
KOTA – Mahasiswa Pati (Mawapati) diminta untuk turut
membantu langkah pemertintah daerah dalam mempromosikan Bumi Mina Tani, tidak
hanya dalam lingkup pariwisata tetapi juga aspek ekonomi khususnya produk dan
komoditas unggulan. Dengan begitu, nama Pati lebih menggaung di kuping orang
kebanyakan.
Diketahui, Mawapati merupakan wadah mahasiswa yang
menimba ilmu di berbagai kampus yang ada di Kota Atlas. Tidak hanya halal bi
halal, tetapi para agen of change ini turut melangsungkan sarasehan kedaerahan
dengan menyoroti perkembangan Pati yang digelar di Aula Pragola Pati, Senin
(10/6).
Mahasiswa sebagai salah satu pendobrak perubahan
yang lebih baik diminta untuk turut mengambil andil dalam mengubah perwajahan Kabupaten
Pati dari berbagai sektor, kaitannya bidang ekonomi, wisata, sosial dan
kemasyarakatan.
Langkah ini dinilai brilian guna membantu langkah
pemerintah daerah dalam mempromosikan wilayah yang diampunya.
"Tidak hanya menimba ilmu, tapi adik-adik juga
harus mendukung langkah pemkab dalam mempromosikan wisata yang ada di kota ini,”
lanjut Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pati,
Wahyu Haryati, “Baru-baru ini memang terkendala masalah akses jalan menuju
beberapa destinasi yang kumayan rusak. Namun dari pemerintah kabupaten pasti akan
memperbaiki itu.”
Pihaknya juga menyentil bidang UMKM yang memang diprioritaskan
di era kepemimpinan Haryanto ini. Hal itu untuk perputaran perekonomian lokal
agar terus meningkat. Terlebih, dari berbagai desa sudah banyak produk
unggulan.
Jelas Haryati, "Produk unggulan sudah banyak dan
di pasarkan melalului Plaza Pragola. Di Togowungu juga ada omah UMKM yang cukup
kami apresiasi, di sana terdapat produk dari berbagai desa yang ada di
kecamatan tersebut. Kami harap untuk kecamatan lain juga melakukan langkah yang
sama.”
Di ruang yang sama, Ketua Mawapati, Zumrodi mengaku
jika kegiatan ini sebagai ajang mempererat tali silatirahim antar anggota.
Selain itu, mereka juga berdiskusi terkait langkah dan peran serta mahasiswa dalam memaksimalkan
potensi yang ada.
"Sebenarnya kami mengundang bapak bupati,
tetapi beliau berhalangan hadir. Jadi kami yang terdiri dari beberapa kampus
melakukan sharing atau diskusi kedaerahan dengan dibimbing perwakilan dari
Bappeda Pati," tukasnya. (*)