KOTA – Penderita HIV/AIDS di Bumi Mina Tani
bertambah sebanyak 71 orang kurun Januari – Juni pada tahun ini. Mirisnya, dua ODHA
dinyatakan meninggal dunia di bulan yang sama. Di Jawa Tengah sendiri,
peringkat penderita HIV/AIDS di Kabupaten Pati berada di posisi empat.
Berdasarkan data Komisi Penanggulangan Aids (KPA)
Pati, selama rentang tahun 1996 hingga 2019 terdapat sebanyak 1463 kasus dan
171 di antaranya meninggal dunia. Sedangkan, untuk tingkat kematian ODHA
tertinggi terjadi pada tahun 2017 yakni 32 orang dengan 172 kasus yang juga
tertinggi.
Sekretaris KPA Pati, Hery Supriyono menyebutkan, resiko
HIV/AIDS berdasarkan kelompok pekerjaan, pekerja swasta mendominasi statistik
pada tahun ini yakni 25 orang, kemudian diangka 13 ialah wanita pekerja seks
(WPA) dan terakhir ibu rumah tangga ada 8 kasus.
”Hal ini tentu saja menjadi pekerjaan rumah bersama
pihak-pihak terkait di Kabupaten Pati, untuk menekan sedini mungkin penyakit
ini,” jelasnya usai memimpin rakor penanggulan narkoba bersama instansi terkait.
RAKOR : Rapat koordinasi penanggulan narkoba oleh instansi terkait. |
Melalui kegiatan rakor ini, lanjut Hery, harapannya
bisa menekan penyebaran penyakit ini secara bersama-sama. Di antaranya melalui
sinergi program dinas terkait. Bebernya, ”Pencegahan dan penanggulangan kami
upayan berjalan sinergi antar instansi. Sehingga bisa menurunkan penyakit yang
banyak mendapat stigma buruk ini.”
Lebih lanjut, Hery menuding, meningkatnya temuan
penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Pati ini lantaran adanya tempat prostitusi. Di mana
para pendatang (pekerja swasta -red) menjadi penyumbang angka temuan penyakit
tersebut.
”Penyakit HIV/AIDS ini paling banyak disumbang dari
kalangan pendatang. Terutama yang bergelut di dunia prosatitusi. Di sana memang
banyak kami temukan,” paparnya.
Ditambahkan, dalam rapat kordinasi pihaknya
mengundang seluruh pihak-pihak terkait dalam rangka menekan penyebaran penyakit
tersebut. Mulai dari sinergi kegiatan pencegahan, pengobatan. Terang Hery, ”Ini
menjadi pekerjaan berat kami untuk bersama-bersama mencegah. Program pencegahan
maupun perawatan sudah ada dan akan ditingkatkan.” [Fadil]