171 Orang Penderita HIV/AIDS Meninggal Dunia

171 Orang Penderita HIV/AIDS Meninggal Dunia

Jumat, 12 Juli 2019, Juli 12, 2019


KOTA – Penderita HIV/AIDS di Bumi Mina Tani bertambah sebanyak 71 orang kurun Januari – Juni pada tahun ini. Mirisnya, dua ODHA dinyatakan meninggal dunia di bulan yang sama. Di Jawa Tengah sendiri, peringkat penderita HIV/AIDS di Kabupaten Pati berada di posisi empat.

Berdasarkan data Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Pati, selama rentang tahun 1996 hingga 2019 terdapat sebanyak 1463 kasus dan 171 di antaranya meninggal dunia. Sedangkan, untuk tingkat kematian ODHA tertinggi terjadi pada tahun 2017 yakni 32 orang dengan 172 kasus yang juga tertinggi.

Sekretaris KPA Pati, Hery Supriyono menyebutkan, resiko HIV/AIDS berdasarkan kelompok pekerjaan, pekerja swasta mendominasi statistik pada tahun ini yakni 25 orang, kemudian diangka 13 ialah wanita pekerja seks (WPA) dan terakhir ibu rumah tangga ada 8 kasus.

”Hal ini tentu saja menjadi pekerjaan rumah bersama pihak-pihak terkait di Kabupaten Pati, untuk menekan sedini mungkin penyakit ini,” jelasnya usai memimpin rakor penanggulan narkoba bersama instansi terkait.

RAKOR : Rapat koordinasi penanggulan narkoba oleh instansi terkait.

Melalui kegiatan rakor ini, lanjut Hery, harapannya bisa menekan penyebaran penyakit ini secara bersama-sama. Di antaranya melalui sinergi program dinas terkait. Bebernya, ”Pencegahan dan penanggulangan kami upayan berjalan sinergi antar instansi. Sehingga bisa menurunkan penyakit yang banyak mendapat stigma buruk ini.”

Lebih lanjut, Hery menuding, meningkatnya temuan penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Pati ini lantaran adanya tempat prostitusi. Di mana para pendatang (pekerja swasta -red) menjadi penyumbang angka temuan penyakit tersebut.

”Penyakit HIV/AIDS ini paling banyak disumbang dari kalangan pendatang. Terutama yang bergelut di dunia prosatitusi. Di sana memang banyak  kami temukan,” paparnya.

Ditambahkan, dalam rapat kordinasi pihaknya mengundang seluruh pihak-pihak terkait dalam rangka menekan penyebaran penyakit tersebut. Mulai dari sinergi kegiatan pencegahan, pengobatan. Terang Hery, ”Ini menjadi pekerjaan berat kami untuk bersama-bersama mencegah. Program pencegahan maupun perawatan sudah ada dan akan ditingkatkan.” [Fadil]

TerPopuler