![]() |
SESAK : hiruk pikuk pelelangan di TPI Juwana. |
JUWANA – Digadang mampu meningkatkan pendapatan asli
daerah (PAD) dan membantu nelayan lokal, E-Lelang sistem informasi pelelangan
ikan Pati (SIPIPA). Dengan aplikasi ini, proses transaksi
di tempat pelelangan ikan (TPI) akan lebih mudah dan berada dalam genggaman.
Selama ini proses pelelangan dan transaksi di TPI
Juwana khususnya, masih menggunakan sistem manual. Cara lama ini dinilai kurang
efisien, lantaran ada beberapa bakul yang membeli ikan dari nelayan dengan cara
hutang.
Berbeda, denga aplikasi Sipipa nelayan akan
diuntungkan, karena menganut paham ada uang ada barang. Selain itu, dengan sistem
elektronik ini akan sangat mudah terpantau dan susah dicurangi.
“Aplikasi ini untuk mempermudah proses pelelangan
dan dapat meningkatkan PAD. Dengan sistem Sipipa, proses pelelangan juga akan
mudah di ketahui,” jelas Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislautkan) melalui
Kabid Pembinaan dan Pengelolaan TPI, Dwi Endang Subekti.
Sebelum melakukan transaksi, terangnya, pelelang
atau bakul harus mempunyai deposit uang terlebih dahulu di Bank Jateng yang
sudah ditunjuk sebagai rekanan. Sehingga, ketika proses lelang selesai,
pembayaran secara elektronik langsung bisa dilakukan.
Alasanya, "Kalau selama ini kan terkadang bakul
membayar setelah ikan hasil lelangannya terjual. Kalau belum terjual, ya
menunggu lama. Tentu ini kasihan nelayan, karena setelah lelang tidak langsung
mendapatkan uang."
Dirinya juga mengaku, sudah mensosialisasikan hal
tersebut kepada para nelayan maupun bakul. Hanya saja prosesnya masih berjalan
lantaran stigma sejumlah bakul yang selama ini masih terbiasa menggunakan
sistem transaksi tunai atau cara lama. Imbuhnya, "Perlahan tetap kami
sosialisasikan. Dari nelayan juga ada yang protes, ada yang tidak setuju,
tetapi ini adalah untuk kebaikan bersama."
Untuk target sendiri, pihaknya mengaku tidak bisa
memastikan. Namun sosialisasi akan terus dilakukan sambil menunggu pemasangan
peralatan, termasuk juga Kantor Bank Jateng di dekat TPI.
"Kami menggandeng rekanan seperti Bank Jateng
agar nanti apabila ada bakul yang belum cukup modal, bisa melakukan peminjaman
di bank. Jadi, transaksi tidak ada yang ngutang. Intinya, sebelum bakul ikut
lelang, dia harus deposit ke Bank Jateng dulu," tukasnya. [Fadil]