SENYUM : Kepala sekolah SMAN 1 Pati Budi Santoso bersama pendidik saat ditemui di ruangannya. |
KOTA – Terbukti menggunakan surat keterangan
domisili (SKD) asli tapi palsu atau dempulan. Belasan nama siswa yang
mendaftarkan diri melalui jalur penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMAN 1 Pati dicoret
dari daftar.
Setelah dilakukan verifikasi faktual (Verfak) oleh
pihak sekolah, 12 calon peserta didik ini kedapatan melakukan pendempulan SKD,
agar dapat masuk ke sekolah tersebut. Lebih jelasnya, mereka menggunakan SKD
yang tidak sesuai dengan alamat yang tercantum di kartu keluarga (KK)-nya.
“Modusnya mereka membuat SDK dengan alamat yang
dekat dengan sekolah ini, padahal kenyataannya beda sama KK. Kalau yang daftar
menggunakan SKD ada sebanyak 40 peserta, tetapi 12 calon siswa ini terbukti
menggunakan SKD yang tidak sesuai, sehingga kami coret,” beber Kepala SMAN 1
Pati, Budi Santosa saat ditemui di ruangannya, Rabu (3/7) pagi.
Pihaknya mengaku memperketat proses pendaftaran
menggunakan SKD. Selain menyerahkan surat tersebut, calon peserta didik juga
wajib menyerahkan KK. Dengan begitu, lebih mudah ketika dilangsungkan
verifikasi faktual terkait data calon siswa.
Jelas Santoso, “Peserta memang tidak bisa
sembarangan menggunakan SKD. Kami sudah memperketat prosesnya. Karena sebelum
SKD itu kami terima, pendaftar juga harus menyerahkan KK. Setelah itu baru kami
lakukan verifikasi faktual."
Tidak sampai di situ, pihak sekolah turut meminta
surat pernyataan bermaterai yang menjelaskan bahwa SKD yang diserahkan sesuai
dengan KK, bagi calon siswa yang menggunakan SKD. Serta, secara intens
melangsungkan sesi wawancara kepada mereka.
“Dengan begitu setelah dilakukan verfak, bakal
ketahuan mana yang bermain. Nama-nama yang positif dempul SKD langsung kami
coret,” sebutnya.
Santoso menegaskan, supaya calon siswa maupun pihak orangtua
tidak gegabah membuat SKD dempulan. Lantaran tindakan ini termasuk melanggar
hukum dan ada ancaman pidananya.
"Yang lucu itu, ada calon siswa yang alamat KK
di Tambakromo, sekolah SMP-nya juga di Tambakromo, tetapi ketika mendaftar di
SMAN 1 Pati, SKD-nya di Desa Plangitan. Ini kan jelas-jelas tidak sesuai,"
katanya sembari menahan tawa. [Fadil]