SEROK : Petani garam di Kecamatan Batangan, Pati sedang menyimpan garam di gudang. |
BATANGAN – Petani garam di Kecamatan Batangan
mengeluhkan terpuruknya harga garam pada tahun ini. Bahkan anjloknya harga
garam saat ini tembus di angka Rp 300 hingga 400 perkilogramnya.
Jika dibandingkan tahun sebelumnya harga garam
perkilogramnya sebesar Rp 1.000. Sehingga keadaan ini membuat para petani di
sana ketar-ketir memasuki masa panen garam pada awal musim kemarau seperti
sekarang ini.
Bahkan mereka memprediksi harga garam akan menyentuh
level harga terendah. Mengingat, stok garam di gudang yang masih berlimpah. Terlebih,
diperkirakan musim kemarau yang bakal panjang dan berimbas pada banyaknya hasil
produksi.
“Petani memperkirakan harga garam akan menyentuh
level yang lebih rendah. Padahal, idealnya petani mengharapkan harga garam
seperti tahun lalu yakni Rp 1.000,” jelas Staff Administrasi UD Bunga Matahari,
Marsih, Kamis (4/7) siang.
PILAH : Petani garam sedang memanen garam secara manual. |
Seumpama harga garam tetap di angka Rp 300
perkilogramnya, apalagi turun dan tidak mengalami kenaikan. Dipastikan banyak
petani yang bakal merugi karena tidak setimpal dengan biaya produksi, modal
sewa tambak dan tenaga kerja. Imbuhnya, “Pastinya dengan harga yang setimpal
bisa untuk mengembalikan modal dan bisa menghasilkan laba.”
“Petani memperkirakan harga garam akan menyentuh
level yang lebih rendah,” lanjut Marsih, “Padahal, idealnya petani mengharapkan
garam seperti harga tahun lalu. Pastinya dengan harga yang setimpal bisa untuk
mengembalikan modal dan bisa menghasilkan laba.” [Fadil]