Imbas Harga Ayam Pedaging Terperosok, Peternak Bagikan Secara Gratis

Imbas Harga Ayam Pedaging Terperosok, Peternak Bagikan Secara Gratis

Senin, 01 Juli 2019, Juli 01, 2019
TANDANG : Peternak di Pati bagikan hasil ternaknya kepada warga karena anjloknya harga jual ayam pedaging.


MARGOREJO – Imbas anjloknya harga ayam pedaging di tingkat peternak mandiri, membuat para peternak di Kabupaten Pati menjerit. Lantaran, harga jual ayam yang tidak berbanding lurus dengan biaya pakan dan operasional, membuat peternak enggan menjualnya. Pasrah dengan keadaan, mereka pun membagi-bagikan hasil ternaknya ke warga sekitar.

Dipastikan akibat harga yang terus merosot, kerugiannya sendiri dipastikan mencapai ratusan juta rupiah. Sarwi salah satu peternak mandiri di Desa Banyuurip, Kecamatan Margorejo, Pati, memilih membagikan hasil ternaknya secara geratis kepada warga, karena gerah dengan harga yang tak kunjung membaik.

“Ini kami bagi-bagikan karena harga yang rendah tersebut, yakni dikisaran angkar Rp 7 ribu perkilogramnya,” bebernya saat ditemui awak media, di sela-sela membagikan ayam pedaging kepada warga sekitar peternakan dengan menggunakan truk, Senin (1/7) pagi.

Sarwi mendistribusikan pembagian geratis itu dibantu karyawannya yang mengunjungi satu persatu rumah warga Desa Banyuurip. Dirinya juga enggan menjual ayam ke pasaran dengan keadaan yang kurang menguntungkan ini. Bahkan, kandang ternak ayamnya juga sudah dikosongkan dan belum diisi lagi bibit baru.

“Harga pakan terlalu tinggi, sementara dikosongkan dulu. Sekarang ini kalau dijual tidak seberapa,” lanjutnya, “Katakanlah kalau dijual satu ekor bobotnya 2 kilogram itu kalau nyampai, 2 kilogram sama dengan Rp 14 ribu rupiah, ya mendingan dibagikan saja.”

Diakuinya, harga itu terendah dibandingkan lima tahun terakhir ini. Sekitar empat tahun lalu diakuinya harga pernah jatuh di kisaran Rp 12 ribu. Namun, sekarang ini justru lebih rendah lagi. Sehingga kerugian yang dirasakannya pun jauh lebih tinggi.

Selain itu, ratusan ayam pedaging ini diberikan ke warga sebagai bentuk kepedulian. Hal itu dilakukan sarwi, walaupun ayam dijual ke pasaran dirinya tidak memperoleh keuntungan sama sekali.

“Biar lebih dekat dengan warga sekitar, agar lebih baik lagi dalam komunikasi dan menciptakan kondisi nyaman,” katanya.

Ditambahkan, supaya pihak pemerintah secepatnya bisa menstabilkan harga jual ayam pedaging, khususnya peternak mandiri. Sehingga peternak mandiri tidak mengalami gulung tikar. [Fadil]

TerPopuler