![]() |
TANDANG : Peternak di Pati bagikan hasil ternaknya kepada warga karena anjloknya harga jual ayam pedaging. |
MARGOREJO – Imbas anjloknya harga ayam pedaging di
tingkat peternak mandiri, membuat para peternak di Kabupaten Pati menjerit. Lantaran,
harga jual ayam yang tidak berbanding lurus dengan biaya pakan dan operasional,
membuat peternak enggan menjualnya. Pasrah dengan keadaan, mereka pun
membagi-bagikan hasil ternaknya ke warga sekitar.
Dipastikan akibat harga yang terus merosot, kerugiannya
sendiri dipastikan mencapai ratusan juta rupiah. Sarwi salah satu peternak
mandiri di Desa Banyuurip, Kecamatan Margorejo, Pati, memilih membagikan hasil
ternaknya secara geratis kepada warga, karena gerah dengan harga yang tak
kunjung membaik.
“Ini kami bagi-bagikan karena harga yang rendah
tersebut, yakni dikisaran angkar Rp 7 ribu perkilogramnya,” bebernya saat
ditemui awak media, di sela-sela membagikan ayam pedaging kepada warga sekitar
peternakan dengan menggunakan truk, Senin (1/7) pagi.
Sarwi mendistribusikan pembagian geratis itu dibantu
karyawannya yang mengunjungi satu persatu rumah warga Desa Banyuurip. Dirinya
juga enggan menjual ayam ke pasaran dengan keadaan yang kurang menguntungkan ini.
Bahkan, kandang ternak ayamnya juga sudah dikosongkan dan belum diisi lagi bibit
baru.
“Harga pakan terlalu tinggi, sementara dikosongkan
dulu. Sekarang ini kalau dijual tidak seberapa,” lanjutnya, “Katakanlah kalau
dijual satu ekor bobotnya 2 kilogram itu kalau nyampai, 2 kilogram sama dengan
Rp 14 ribu rupiah, ya mendingan dibagikan saja.”
Diakuinya, harga itu terendah dibandingkan lima
tahun terakhir ini. Sekitar empat tahun lalu diakuinya harga pernah jatuh di
kisaran Rp 12 ribu. Namun, sekarang ini justru lebih rendah lagi. Sehingga
kerugian yang dirasakannya pun jauh lebih tinggi.
Selain itu, ratusan ayam pedaging ini diberikan ke
warga sebagai bentuk kepedulian. Hal itu dilakukan sarwi, walaupun ayam dijual
ke pasaran dirinya tidak memperoleh keuntungan sama sekali.
“Biar lebih dekat dengan warga sekitar, agar lebih
baik lagi dalam komunikasi dan menciptakan kondisi nyaman,” katanya.
Ditambahkan, supaya pihak pemerintah secepatnya bisa
menstabilkan harga jual ayam pedaging, khususnya peternak mandiri. Sehingga
peternak mandiri tidak mengalami gulung tikar. [Fadil]