PRESTASI : Kukuh saat berdiri di atas stage atas perolehan medali pada olahraga panjat tebing. |
KOTA – Putra asli daerah kembali memboyong prestasi dalam bidang olahraga ke Bumi Mina Tani. Kali ini giliran atlet panjat tebing, Kukuh Aprilianto yang menyumbangkan medali dalam kejuaraan provinsi (Kerjurprov) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) di Wall Climbing FPTI Banyumas Komplek GOR Satria Purwokerto, belum lama ini.
Tak tanggung-tanggung, pemuda yang karib dipanggil
Kukuh ini mampu memborong medali di semua nomor yang diikutinya. Adalah medali
emas di nomor lead junior putra, medali emas di boulder junior putra dan medali
perunggu di speed world record putra.
Kegemaran Kukuh pada olahraga ekstrem ini sudah
dilakoninya semenjak duduk di kelas 2 SMP. Hobby-nya itu terus berlanjut hingga
dia kuliah di Jurusan Kepelatihan Olahraga di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Wajar saja, jika Kukuh mampu mengantongi semua medali.
“Ada 26 nomor dan ada 5 kelompok umur sebagai
klasifikasi yang dipertandingkan dalam kejurprov yang diselenggarakan oleh
Pengurus Provinsi FPTI Jawa Tengah kali ini. Dan kami sangat bersyukur dapat
meraih dua medali emas dan satu perunggu di semua nomor yang diikuti Kukuh,”
beber Ketua Harian FPTI Pati, Agus Armanto, Jumat (19/7).
Perlu menjadi catatan, FPTI Pati hanya mengirmkan
seorang perwakilan dalam kompetisi yang dihelat pada tanggal 10 – 14 Juli lalu
itu. Dengan perolehan ini, Kabupaten Pati pun melesat jauh ke peringkat 5 untuk
perolehan medali dari semua Kabupaten di Jawa Tengah.
Kata Agus, “Atas prestasinya, pada bulan September
nanti, Kukuh terpilih untuk mewakili Jawa Tengah di Event Kejurnas yang akan
diselenggarakan di Kalimantan Selatan pada tanggal 26 Juli sampai 5 Agustus.”
Sehingga dalam persiapannya, jawara panjat tebing
asli Pati itu bakal mengikuti training center yang diselenggarakan oleh FPTI
Jawa Tengah di Wall Climbing FPTI Jateng pada 22 – 25 Juli mendatang.
“Kukuh ini orangnya pekerja keras, saat di Jogja dia
semakin berkembang karena di sana sarana dan prasarana (Sarpas) penunjangnya
lengkap. Sehingga kemampuannya semakin meningkat,” lanjutnya, “Dari mulai wall climbing
untuk boulder, lead dan speed semuanya ada.”
Berbeda sarpras yang ada di Kadipaten Pasentenan ini
yang cenderung minim. Untuk itu, Agus berharap pemerintah kabupaten (Pemkab)
memperhatikan nasib atlet-atlet daerah. Tidak muluk-muluk, tentunya dengan
melengkapi sarpras penunjang agar semakin bisa mengharumkan nama Pati di bidang
olahraga, khususnya panjat tebing.
“Di Pati cuma ada wall climbing lead saja. Sehingga agak
menjadi kendala untuk berprestasi di kategori-kategori lainnya. Ya harapannya
lebih diperhatikan lah,” harap Agus.
Ditambakan, guna menjaring atlet-atlet baru yang
bertalenta dan menyebarkan minat olahrga ekstrem ini, dalam waktu dekat FPTI
Pati bakal menggelar Event Kejurprov Panjat Tebing Pelajar. Imbuhnya, “Untuk
Event Kejurprov Panjat Tebing Pelajar rencananya diselenggarakan bulan
September nanti.” [Fadil]