LELANG : Proses pelelangan ikan konsumsi di salah satu tempat pelelangan ikan di Kabupaten Pati. |
KOTA – Pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor
perikanan sebesar Rp 6,7 miliar di Bumi Mina Tani, optimis dapat dipenuhi Dinas
Kelautan dan Perikanan (Dislautkan). Meskipun saat ini banyak kapal penangkap
ikan yang baru melaut pasca-lebaran.
PAD sektor perikanan baru hingga detik ini diketahui
baru nembus angka 53,19 persen atau senilai Rp 3,564 miliar, dari Rp 6,7 miliar
yang ditargetkan.
“Hanya saja memang dibutuhkan tenaga ekstra karena sektor perikanan tidak melulu ramai, khususnya waktu sekarang ini,” beber Kabid Pembinaan dan Pengelolaan TPI (P2TPI) pada Dislautkan, Dwi Endang Subekti, Kamis (9/7).
Sepinya tempat pelelangan ikan sekarang ini,
dikarenakan banyak kapal penangkap ikan yang baru pergi melaut, setelah libur
panjang lebaran kemarin. Diprediksi pada triwulan ke-tiga yakni pada bulan
Oktober – November ketersedian ikan di TPI akan berlimpah ruah.
Imbuh Dwi saat ditemui di ruangannya, “Kalau sudah
masuk di bulan itu, para nelayan akan pulang dengan membawa tangkapan yang
banyak, ikan yang dilelang juga akan banyak. Sehingga kami yakin bisa memenuhi
PAD."
Ditambahkan, jumlah pendapatan PAD tersebut di atas bersumber
dari delapan TPI besar, seperti TPI Juwana misalnya. Sedangkan, 5 persen
lainnya berasal dari TPI kecil yang tersebar di wilayah Kabupaten Pati.
Lantaran para nelayan baru melaut, sehingga
ketersediaan ikan di TPI tidak begitu menggeliat. Meski begitu, masih ada stok
dari beberapa kapal yang telah berlabuh walau jumlahnya tidak banyak.
Selain itu, pihak TPI tidak kehabisan akal dengan
menggelar simpanan coolstorage yang dilelang untuk memenuhi pasokan ikan
konsumsi untuk masyarakat.
“Yang namanya lelang itu kan tergantung seberapa
banyak tangkapan nelayan. Kalau nelayan baru berangkat melaut, tentu tidak ada
ikan yang bisa dilelang. Paling-paling yang dari Coolstorage, itu pun tidak
seberapa," kata Dwi. [Fadil]