PENYOK : Armada transportasi Persipa mengalami penyok di beberapa bagian karena aksi pelemparan di Kudus. |
KOTA – Meski Persipa berhasil membawa pulang tropi
Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) 2019 selepas menaklukan PSD Demak di Stadion
Pancasila Demak, Minggu (30/6). Ada peristiwa tak mengenakkan yang dialami
puluhan suporter Persipa saat menuju perjalan pulang.
Pasalnya, puluhan pendukung Laskar Saridin ini
mengalami penganiayaan saat melintas di sejumlah titik di Kabupaten Kudus.
Mereka mengaku dilempari batu dan dihadang orang tak di kenal di Kota Kretek
tersebut. Bahkan, bus yang ditumpangi pemain Persipa tak luput dari aksi
pelemparan batu yang menyebabkan alat transportasi itu mengalami ringsek di
beberapa bagiannya.
Tidak sampai di situ, dalam kejadian itu juga
terjadi aksi pemukulan dan perampasan benda berharga yang dilakukan orang tak
bertanggungjawab kepada Patifosi saat beada di Kudus Relijius.
Salah seorang pendukung berat Persipa, Brilian Rafi
yang menjadi korban penganiayaan secara bersama-sama itu mengatakan, saat itu
dirinya bersama Patifosi dihadang dan ditanyai orang sewaktu berada di sebuah
jalan di Kudus.
Penghadangan pun dilakukan orang tak dikenal itu,
dan meminta pendukung Laskar Saridin untuk melepaskan atribut yang melekat
sepeti kaos tim kesayangannya itu, kemudian dihantam dengan bogem mentah.
Bahkan, ada pendukung Persipa yang dihantam dengan botol kaca dalam peristiwa
tak terpuji itu.
“Saya kira itu teman saya dari Patifosi, tapi
ternyata tidak. Saya dihadang dan disuruh buka kaos. Sedangkan teman saya
dipukul dengan botol kaca, untungnya masih memakai helm,” lanjutnya, “Kemudian
mereka pergi dan datang lagi satu gerombolan, kemudian saya dipukuli dua kali.
Kemudian mereka kabur. Tetapi kunci motor dan HP teman saya dirampas.”
BERDIRI : Ketua Umum Patifosi, Dian Dwi Budiyono (kanan) dalam sebuah acara Patifosi. |
Menanggapi hal tersebut Ketua Umum Patifosi, Dian
Dwi Budianto menyayangkan atas insiden yang dialami teman-temannya. Pasalnya,
rombongan suporter Persipa ini telah bersikap sopan dan tidak melakukan
perbuatan apapun, ketika melintas di Kota Kretek.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Patifosi juga
sudah melakukan izin lewat kepada salah satu kelompok suporter yang ada di
Kudus. Saat hendak berlaga di Stadion Pancasila Demak yang memang harus
melintasi Kabupaten Kudus.
Beber Komandan Resimen Patifosi ini, “Kami harap
tidak ada lagi kejadian semacam itu. Kita mencoba untuk dewasa, yaitu telah
berkoordinasi dan melakukan izin kepada salah satu kelompok suporter Kudus,
sebelum laga Persipa kontra PSD Demak digelar. Tetapi kami masih saja diserang
oleh beberapa oknum yang tidak bertanggungjawab. Menurut kami, ini sudah di luar
kewajaran karena mengarah pada perbuatan kriminal.”
Tak lantas tinggal diam, pihak DPP Patifosi berharap
agar para pelaku pada peristiwa tak terpuji itu segera tertangkap. Pasalnya,
korban merupakan anak sekolah yang baru ikut mengawal Persipa berlaga.
“Siapapun yang mencintai Persipa, pasti dia akan
mengawalnya dalam berlaga. Tapi kenyamanan dan keamanan yang kami harapkan.
Rivalitas hanyalah sembilan puluh menit dalam sepakbola, bukan sampai sejauh
dalam perjalanan pulang atau pergi. Semoga Polres Kudus cepat mengungkap siapa
saja pelaku-pelaku itu,” tegasnya. [Fadil]