![]() |
ILUSTRASI : Lahan pertanian. |
KOTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati
memprediksi sebanyak 88 desa yang tersebar di 10 kecamatan di Bumi Mina Tani
diperkirakan bakal mengalami kekeringan pada musim kemarau.
Adapun pemetaan wilayah berpotensi kekeringan berada
di 88 desa yang masuk kedalam Kecamatan Batangan, Jaken, Jakenan, Pucakwangi,
Winong, Gabus, Tambakromo, Kayen, Sukolilo dan Kecamatan Trangkil.
Bahkan saat ini, di beberapa titik sudah ada
beberapa yang mengalami kekurangan pasokan air bersih dan area pertanian yang
disinyalir terdampak gagal tanam. Ihwal tersebut diungkapkan BPBD Pati, Sanusi
Siswoyo.
Jelasnya, “Dari hasil pantauan sudah ada potensi
kekeringan, baik krisis air bersih maupun kekurangan pasokan air untuk lahan
pertanian hingga berdampak gagal tanam.”
“Namun secara umum belum ada permintaan air. Ini
diperkirakan, masyarakat di daerah berpotensi kekeringan masih berusaha
memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan sumber atau sumur yang ada sekitarnya,”
lanjutnya.
Terkait langkah penetapan status siaga bencana
kekeringan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dengan OPD serta instansi
terkait lainnya, bakal melakukan pendistribusian air bersih ke daerah
terdampak.
Tidak hanya itu, mereka saat ini juga telah
menyiagakan armada tanki air BPBD, DPUTR, PMI, satu unit kendaraan taktis water
canon Polres Pati dan CSR dunia usaha dan masyarakat.
Ditambahkan, beradasarkan prakiraan Badan Meterologi
Klimatologi Geofisika (BMKG), musim kemarau terjadi sejak awal Mei lalu dan
puncak kekeringan akan terjadi pada bulan Agustus dan September 2019. [Fadil]