Sembilan Cermin Keutamaan Gus Dur Yang Patut Ditiru

Sembilan Cermin Keutamaan Gus Dur Yang Patut Ditiru

Selasa, 23 Juli 2019, Juli 23, 2019
BICARA : Ketua JIAD Gus Aan, Dosen Unwahas Semarang Ali Romdhoni  saat memimpin arah jagong.


SUKOLILO – Abdurahman Wahid sosok yang pernah manggung menjadi Presiden RI yang ke empat dan ditasbih sebagai bapak pluralisme, masih lekat di benak setiap orang di nusantara. Banyak nilai utama yang dapat diambil dan dipelajari dari pria yang karib dipanggil Gus Dur ini, kaitannya untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Berkiblat pada sosok kharismatik ini, Gusdurian Desa Prawoto, Ikatan Mahasiswa Prawoto Semarang, MA Sunan Prawoto dan sejumlah elemen masyarakat pun menggelar jagong bareng bertajuk Sembilan Nilai Utama Gus Dur di Gedung Serba Guna Prawoto, Kecamatan Sukolilo, Pati, Minggu (21/7) malam lalu.

Gus Aan Anshori Ketua Jaringan Islam Anti Diskriminasi (JIAD) dan Ali Romdhoni dosen Unwahas Semarang didapuk sebagai pembicara dalam jagong dan ngopi bareng yang digelar secara sederhana, tetapi penuh makna itu.

Gus Aan sendiri menyebut jika setidaknya ada sembilan nilai utama Gus Dur yang menjadikannya sebagai tokoh besar. Di antaranya yakni ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, kesederhanaan, persaudaraan, keksatriaan, dan kearifan lokalnya.

“Gus Dur selalu melihat manusia itu pada dasarnya itu baik. Kalaupun ada hal yang kurang pas itu pun diakuinya karena tengah berproses menuju baik. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak memanusiakannya,” ungkapnya memecah kesunyian.

Di lokasi yang sama, Ali Romdhoni dalam paparannya menyebut, jika sosok Gus Dur sangat penting untuk dipelajari terkait, bagaimana sikapnya mampu memanusiakan manusia. Dalam pandangannya, dia melihat Gus Dur memiliki empat hal yang selalu dilakukan, sehingga bisa mendapat hati di hampir seluruh warga Indonesia.

“Gus Dur itu orang yang selalu datang ke berbagai tempat di hampir seluruh Indonesia. Di Desa Prawoto sendiri ada yang menyebut telah dua kali. Kedatangannya itu tentu selalu dibarengi dengan dialog dan bertukar pikiran,” terangnya.

KHIDMAT : Suasana jagong bareng di Desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo, Pati.


Dari situlah Gus Dur melihat banyak dan merasakan kondisi yang ada di daerah-daerah. Sebaliknya warga yang ada di daerah merasa sangat dekat dengan Gus Dur. Uniknya apa yang didapatkannya dari warga, termasuk gagasannya, akan ditularkan ke siapapun yang ada di dekatnya.

Beber Ali, “Tak hanya lewat diskusi tapi banyak lewat buku-bukunya. Ini lah yang mungkin menjadikannya menjadi orang yang bisa memanusiakan manusia. Gus Dur mampu merangkul semua elemen bangsa dan dengan sekuat tenaga membela hak mereka terutama kelompok minoritas.”

Bahkan dia menyebut jika Gus Dur mampu meyakinkan masyarakat jika Indonesia bisa menjadi rumah bersama. Termasuk yang berbeda.

Saefudin, ketua Gusdurian Prawoto menyebut kegiatan tersebut sengaja digelar untuk dapat mempelajari nilai luhur yang pernah diajarkan oleh Gus Dur. Mereka berharap warga masyarakat khususnya anak muda sekarang ini bisa mengambil hikmah dari sikap hidup bapak bangsa.

“Hal tersebut menginspirasi kami. Salah satu yang kami suka meski politik itu penting. Namun kemanusiaan jauh lebih penting dari politik itu sendiri. Diskusi seperti ini kami rencanakan digelar secara rutin,” imbuhnya. [Fadil]

TerPopuler