![]() |
RAWAT : Bayi yang sempat dibuang saat mendapatkan perawatan di RSUD Kayen. |
KAYEN – Kepala Desa Sumbersari, Kuseri menyebut jika
banyak orang yang ingin menjadi orangtua asuh bayi yang dibuang di pinggir Sungai
Sering. Bahkan pada malam kejadian (11/8) saja, sudah ada tiga orang yang
mengajukan diri.
Hanya saja, untuk status bayi hingga bisa diadopsi
menunggu proses penyelidikan pihak kepolisian, dan prosedur administrasi
lainnya oleh instansi terkait. Selain itu, belum ada musyawarah lebih lanjut
pihak pemerintah desa (Pemdes). Karena kasus tersebut saat ini masih dalam
penanganan aparat yang berwenang.
“Kalau perkara jelas baru nanti akan dicari
solusinya. Juga perlu ditanya apakah ibunya nanti masih sanggup merawat atau
bagaimana,” jelasnya.
Lebih lanjut Kuseri membeberkan, jika ibu maupun
nenek yang membuang bayi tersebut telah diketahui. Hal tersebut terungkap
setelah polisi datang ke tempat kejadian perkara (TKP) dan memintai keterangan
sejumlah saksi, baik tokoh masyarakat maupun orang yang menemukannya kali
pertama.
“Dari hasil penyelidikan rupanya mengarah pada
keluarga tersebut. Setelah didatangi dari kepolisian, puskesmas, dokter dan
dinsos akhirnya diketahui memang yang bersangkutan merupakan ibu bayi tersebut.
Bahkan mereka pun telah mengakuinya,” ungkapnya.
Warga sendiri diakuinya awalnya tak berani menuduh
keluarga tersebut. Mereka baru memastikan, setelah petugas melangsungkan
penyelidikan. Saat penyelidikan itu sendiri ibu bayi memang sempat diberikan perawatan
di RSUD Kayen, lantaran kondisinya yang sempat lemah. “Sepertinya nenek bayi
terpaksa membuang karena takut dan malu,” imbuhnya.
Kusri menilai ibu maupun nenek bayi justru menjadi
korban dalam peristiwa itu. Lantaran, AZR (18) yang diketahui sebagai ibu dari
bayi tersebut, memiliki kepribadian lugu dan polos. Sehingga bisa menjadi
korban dan dapat ditipu lelaki yang menghamilinya.
“Wajar saja kalau pengawasannya kurang, karena
keluarga memang orang yang tidak punya. Sebenarnya saya kasihan tapi mau
bagaimana lagi karena sudah kejadian,” katanya.
Diakuinya, AZR belum memiliki ikatan, sehingga disinyalir
anak tersebut merupakan anak di luar nikah. Keluarganya juga bukan merupakan
keluarga berada. Nenek bayi sendiri diduga terpaksa membuangnya karena khawatir
atas kondisi tersebut.
“Seandainya keluarga berkomunikasi terlebih dahulu, kami
pun siap mencarikan solusinya terlebih dahulu, bukannya malah seperti ini,”
keluhnya.
Sebelumnya, warga Dukuh Sering RT 07/RW 04, Desa
Sumbersari, Kecamatan Kayen, Pati, sempat dihebohkan adanya penemuan sesosok
bayi laki-laki di tepi Sungai Sering turut desa setempat, Minggu (11/8) jam
21.00 WIB. [Fadil]