UNGKAP : Para pemateri saat memaparkan pengetahuannya di hadapan mahasiswa. |
KOTA – Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pati,
gandeng intelektual muda di Bumi Mina Tani untuk turut merawat kebhinekaan dan
menangkal paham radikalisme yang mengancam keutuhan NKRI.
Puluhan perwakilan mahasiswa dari sejumlah perguruan
tinggi di Kabupaten Pati ini, digembleng dengan materi dengan muatan berbobot
dalam acara yang digelar di Gedung Korpri, Selasa (13/8). Diketahui, acara ini
merupakan rangka hari jadi Pati ke-696 dan HUT ke-74 kemerdekaan RI.
“Mahasiswa sudah banyak yang terkena informasi
radikalisme. Bahkan, di Kabupaten Pati ini menurut informasi juga ada. Namun belum
ada data, jadi kita belum bisa menjelaskan secara detail,” jelas Kepala Kesbangpol
Pati, Susanto seusai giat.
Tujuannya, mahasiswa dapat mengetahui bahaya dari faham
radikalisme dan mampu mencegahnya, sehingga mampu menciptakan Pati yang
kondusif. Imbuhnya, “Dari teman-teman mahasiswa, yang paling canggih adalah
media sosial, jadi penyebarannya harus diwaspadai. Mengingat, di era digital
ini segala sesuatu bisa saja terjadi.”
Sementara itu, Agus Riyanto, Dosen Ilmu Politik
FISIP, Unwahas sebagai akademisi menyebutkan, radikalisme erat kaitannya dengan sikap atau posisi
yang mendambakan perubahan terhadap status quo dengan jalan menghancurkan
secara total dan menggantikannya dengan sesuatu yang baru dengan sangat berbeda.
“Penelitian Badan Intelijen Negara (BIN) pada 2017
lalu, mencatat sekitar 39 persen mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi
terpapar radikalisme. Dari penelitian diperoleh data 24 persen mahasiswa dan
23,3 persen pelajar SMA setuju dengan jihad demi tegaknya negara Islam,”
ungkapnya. [Fadil]