Tahun 2028 Pati Canangkan Bebas TBC

Tahun 2028 Pati Canangkan Bebas TBC

Kamis, 08 Agustus 2019, Agustus 08, 2019
REKAM : Petugas mendatangi rumah warga untuk melangsungkan pemeriksaan terkait TBC.


KOTA – Pemberantasan Tuberculosis (TBC) masih menjadi pekerjaan rumah para pelaku kesehatan di Bumi Mina Tani. Lantara pada tahun 2028 mendatang, Kabupaten Pati mencanangkan bebas penyakit yang disebabkan kuman mycobacterium tuberculosa.

Padahal, menurut data pada semester pertama tahun ini didapati sekitar 1000 penderita dari target 3000 orang yang harus ditemukan kementerian kesehatan. Menoleh ke belakang, tahun 2017 ada sebanyak 1.100 penderita, sedangkan tahun 2018 sedikitnya 1400 warga Pati menderita penyakit tersebut.

“Tercatat dari bulan Januari - Juni lalu, sudah ada skitar 1.000 penderita, dari target 3000 penderita yang harus ditemukan oleh kementerian kesehatan,” terang Koordinator TBC Care Aisyiyah Pati, Moh Yasir Al-imron.

Di Indonesia sendiri, diketahui setiap tiga menit sekali ada satu orang yang meninggal dunia akibat penyakit TBC. Lantaran penyakit ini penularannya melalui udara, sehingga semua rentang usia berpotensi tertular.

“Setiap orang beresiko terkena TBC, karena penyakit ini tidak pandang bulu, baik dewasa, anak-anak ataupun lansia. Karena Cara penularan TBC sangat cepat hanya melalui udara sesoarang bisa tertular TBC,” ungkapnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan kuman Mycobacterium Tuberculosa. Sedangkan tanda dan gejala utamanya adalah batuk lebih dari dua Minggu, dan disertai dengan demam, nafsu makan berkurang, penurunan berat badan serta berkeringat di malam hari tanpa melakukan aktifitas.

Jelasnya, “TBC bukan penyakit turunan,  guna-guna ataupun kutukan.  TBC memang penyakit yang berbahaya dan mematikan tetapi bisa disembuhkan.”

Ditambahkan, ketika ada yang terkena tanda dan gejala TBC, diharapkan pihak keluarga pasien/terduga tidak panik, karena pemeriksaan dan pengobatan TBC gratis di seluruh fasilitas kesehatan, baik itu puskesmas ataupun Rumah Sakit yang sudah menggunakan sistem Directly Observed Treatment Shourtcourse (DOTS).

“SSR TBC Care di bawah naungan Pimpinan Daerah Aisyiyah Pati mendapat amanat dari Global Fund bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pati,” imbuhnya, “Yakni untuk mengajak masyarakat bersama-sama, berusaha memutus mata rantai TBC dengan penjaringan terduga TBC sebanyak-banyaknya, menggunakan segala metode. Baik aktif maupun pasif karena sebenarnya TBC bukan hanya PR dari permerintah dan ormas saja namun juga tanggungjawab kita semua.” [Fadil]

TerPopuler