REKAM : Petugas mendatangi rumah warga untuk melangsungkan pemeriksaan terkait TBC. |
KOTA – Pemberantasan Tuberculosis
(TBC) masih menjadi pekerjaan rumah para pelaku kesehatan di Bumi Mina Tani. Lantara
pada tahun 2028 mendatang, Kabupaten Pati mencanangkan bebas penyakit yang
disebabkan kuman mycobacterium tuberculosa.
Padahal, menurut data
pada semester pertama tahun ini didapati sekitar 1000 penderita dari target
3000 orang yang harus ditemukan kementerian kesehatan. Menoleh ke belakang,
tahun 2017 ada sebanyak 1.100 penderita, sedangkan tahun 2018 sedikitnya 1400 warga
Pati menderita penyakit tersebut.
“Tercatat dari bulan
Januari - Juni lalu, sudah ada skitar 1.000 penderita, dari target 3000
penderita yang harus ditemukan oleh kementerian kesehatan,” terang Koordinator TBC
Care Aisyiyah Pati, Moh Yasir Al-imron.
Di Indonesia sendiri,
diketahui setiap tiga menit sekali ada satu orang yang meninggal dunia akibat
penyakit TBC. Lantaran penyakit ini penularannya melalui udara, sehingga semua
rentang usia berpotensi tertular.
“Setiap orang beresiko terkena TBC, karena penyakit
ini tidak pandang bulu, baik dewasa, anak-anak ataupun lansia. Karena Cara
penularan TBC sangat cepat hanya melalui udara sesoarang bisa tertular TBC,”
ungkapnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, TBC merupakan penyakit
menular yang disebabkan kuman Mycobacterium Tuberculosa. Sedangkan tanda dan
gejala utamanya adalah batuk lebih dari dua Minggu, dan disertai dengan demam,
nafsu makan berkurang, penurunan berat badan serta berkeringat di malam hari
tanpa melakukan aktifitas.
Jelasnya, “TBC bukan penyakit turunan, guna-guna
ataupun kutukan. TBC memang penyakit yang berbahaya dan mematikan tetapi
bisa disembuhkan.”
Ditambahkan, ketika ada yang terkena tanda dan
gejala TBC, diharapkan pihak keluarga pasien/terduga tidak panik, karena
pemeriksaan dan pengobatan TBC gratis di seluruh fasilitas kesehatan, baik itu
puskesmas ataupun Rumah Sakit yang sudah menggunakan sistem Directly Observed
Treatment Shourtcourse (DOTS).
“SSR TBC Care di bawah naungan Pimpinan Daerah
Aisyiyah Pati mendapat amanat dari Global Fund bekerja sama dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten Pati,” imbuhnya, “Yakni untuk mengajak masyarakat bersama-sama,
berusaha memutus mata rantai TBC dengan penjaringan terduga TBC sebanyak-banyaknya,
menggunakan segala metode. Baik aktif maupun pasif karena sebenarnya TBC bukan
hanya PR dari permerintah dan ormas saja namun juga tanggungjawab kita semua.”
[Fadil]