MARGOYOSO – Komisi Penanggulangan HIV Aids (KPA)
terus berupaya menanggulangi tingginya angka penderita HIV/Aids di Bumi Mina
Tani. Beberapa langkah pun dilakukan, salah satunya dengan menggandeng pegiat
HIV Aids Fatayat NU dan pemerintah desa (Pemdes).
Dengan begitu, harapannya sosialisasi di tingkat
desa yang bersentuhan langsung dengan masyarakat bisa lebih tepat sasaran. Seperti
yang terlihat di Desa Sidomukti, Kecamatan Margoyoso, Pati.
“Sosialisasi ini bertujuan agar para remaja dan
pemuda tidak melakukan pergaulan bebas yang rawan menjadi salah satu penyebab
terjangkitnya HIV Aids,” beber Kepala Desa Sidomukti, Karwito.
Lanjutnya, “Karena selama ini warga memang masih minim
pengetahuannya terkait HIV/Aids, sehingga perlu adanya sosialisasi.”
Untuk itulah para remaja dan pemuda itu diberikan
pemahaman terkait cara penularan, penanggulangan hingga persoalan HIV Aids itu
sendiri. Bahkan yang tidak kalah penting
dalam sosialisasi tersebut juga diberikan pemahaman tentang bagaimana
memperlakukan orang dengan HIV Aids (Odha). Sehingga diharapkan diskriminasi
terhadap ODHA jangan sampai dilakukan.
Bahkan selain dilakukan sosialisasi, dalam
kesempatan itupun turut dilakukan test HIV/Aids kepada parapeserta. Salah seorang
peserta sosialisasi, Intan Deviana Agusetya mengatakan, “Sepertinya sosialisasi
seperti ini harus sering dilakukan. Saya jadi banyak mengetahui tentang HIV/Aids
dan ODHA. Terutama tentang bahaya dan cara penularannya.”
Data dari KPA Kabupaten Pati sendiri disebutkan jika
hingga Mei ini tercatat ada 71 kasus baru HIV /Aids. Dari puluhan kasus itu
sendiri tercatat ada dua orang yang telah meninggal dunia. Sedangkan di tahun
2018 ada sebanyak 157 kasus. Dari ratusan itu untuk di Kecamatan Margoyoso
sendiri ada sebanyak tujuh kasus. Jumlah itu menempatkan nomor lima se Jawa
Tengah.
Untuk menekan angka HIV/Aids di Pati sendiri saat
ini Puskesmas diharapkan untuk melakukan konseling dan test HIV / Aids pada ibu
hamil. Selain itu upaya sosialisasi juga terus digencarkan. [Fadil]