PDAM Kehilangan 50 Persen Pasokan Air Baku

PDAM Kehilangan 50 Persen Pasokan Air Baku

Rabu, 18 September 2019, September 18, 2019


KOTA – Imbas intrusi air laut ke Sungai Silugonggo tidak hanya berdampak ke lahan pertanian saja. Hal serupa juga dirasakan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bening.

Bahkan, akibat intrusi PDAM Tirta Bening kehilangan sebanyak 50 persen pasokan air baku yang nantinya diolah untuk disalurkan kepada para pelanggannya. Jelas Direktur Teknik PDAM Tirta Bening Pati, I Gede Suardana, “Air baku yang dimaksud adalah air permukaan atau air sungai. Hal itu dialami air Sungai Silugonggo yang terdampak interusi air laut, sehingga airnya menjadi payau.”

Lantaran hal tersebut, pihak PDAM menghentikan proses intake air baku di Dukuh Gilis yang memang mengambil air dari Sungai Silugonggo. Selain itu, belum adanya alat yang mampu mengolah air payau menjadi air tawar untuk kemudian didistribusikan.

Penghentian proses intake di Sungai Silugonggo ini sudah dilakukan sejak Juli lalu. Diperkirakan pengambilan air baku dari Sungai Silugonggo, baru bisa dilakukan saat masuk musim hujan yang diperkirakan terjadi pada November depan.

Akibatnya, dari berkurangnya pasokan air baku tersebut para pelanggan di Juwana, Batangan dan Jakenan terdampak pada penggiliran air.

”Karena produksi airnya berkurang, otomatis berdampak langsung pada para pelanggan. Harus digilir pembagian airnya. Ya para pelanggan harus memaklumi dan bisa melakukan penghematan air,” lanjutnya, ”Musim kemarau seperti ini rata-rata PDAM memang sedang kesulitan mendapatkan pasokan air baku. Di Pati beruntung, air masih bisa mengalir ke pelanggan-pelanggan. Meskipun ada yang harus bergilir.”

Diketahui, selama ini sumber air baku PDAM Tirta Bening mengandalkan air tanah dan air permukaan. Air tanah diambil dari sumur dalam yang dimiliki sejumlah 22 unit. Sedangkan air tanah diambil dari Sungai Silugonggo dan Sungai Sani. Sungai Sani saat ini debit airnya juga berkurang. [Fadil]

TerPopuler