PATI-Pasca ditetapkannya Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang, tak sedikit masyarakat yang menuding purnawirawan jendral TNI AD ini sebagai berperangai buruk.
Mereka menilai, Moeldoko hanya mengejar kepentingan sesaat tanpa menggunakan nurani.
Yudha Yudhanto, warga Pati Kota Kabupaten Pati menyayangkan langkah Moeldoko yang terkesan haus kekuasaan dan menafikkan nilai-nilai demokrasi.
Pengusaha yang bergerak dibidang teknologi komputer ini mengaku tidak respek dengan mantan Kepala Staf Angkatan Darat tersebut.
"Ternyata dia (Moeldoko-red) bukan seorang negarawan, dan tidak faham demokrasi. Apa yang dia lakukan dengan merebut kepemimpinan AHY dengan cara seperti itu menunjukkan betapa dia sosok yang haus kekuasaan dan menghalalkan segala cara," ujar Yudha.
Mengaku bukan simpatisan maupun kader Demokrat, Yudha menengarai ada grand design yang sengaja diciptakan rejim untuk memecah Demokrat.
"Demokrat dengan Mas AHY kan semakin pasti memposisikan diri sebagai oposan dalam pemerintahan saat ini, kalau dibiarkan mungkin dinilai akan menjadi sandungan rejim saat ini. Apalagi elektabilitas Mas AHY semakin moncer, jalan satu-satunya ya dipecah, dirusak," terangnya lebih lanjut.
Ditambahkan, munculnya Moeldoko sebagai Ketua Umum PD versi KLB Deli Serdang menandai cederanya demokrasi di Indonesia. Jika ini dibiarkan, menurutnya, akan menjadi menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan peran parpol sebagai pengemban amanat rakyat.
"Masyarakat sekarang ini jangan dibodohi, kami bisa menilai mana pejabat pemerintah yang berlaku baik maupun tidak. Kalau disuguhi kelakuan yang buruk seperti ini, jangan harap kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara negara akan meningkat," pungkasnya. (*)